Setelah kamus psikologi karangan J. P. Chaplin yang diterjemahkan dan disunting oleh sosiolog Kartini Kartono, belum ada kamus psikologi yang sedemikian dikenal di kalangan komunitas psikologi di Indonesia.

Kendati demikian, beberapa upaya dapat dianggap sebagai rintisan menuju Kamus Psikologi Indonesia dalam arti yang sebenarnya.

Ambil contoh, Prof. Johanna Endang Prawitasari, Ph.D. dalam bukunya, “Psikologi Klinis: Pengantar Terapan Mikro dan Makro”, menggunakan kata ‘kelayan’ utk gantikan kata ‘klien’ (client). Almarhum Prof. Ashar Sunyoto Munandar, dalam bukunya “Psikologi Industri dan Organisasi” menggunakan kata ‘Pusat Penaksiran’ untuk  menggantikan kata ‘Assessment Center‘; ada tokoh yang lain lagi menyebutnya ‘Pusat Pengiraan’.  Akan halnya dgn ‘Reinforcement‘, kita memiliki alternatif: ‘Penguatan’, atau ‘Peneguhan’. Yang jelas, perbendaharaan kata berbahasa Indonesia kita begitu kaya.

Kamus Lengkap Psikologi yang masyur di Indonesia. Sumber: http://perpus-arsip.sidoarjokab.go.id/perpusda/masterdata/uploads/pustaka/7885~6..jpg
Kamus Lengkap Psikologi yang masyur di Indonesia. Sumber: http://perpus-arsip.sidoarjokab.go.id/perpusda/masterdata/uploads/pustaka/7885~6..jpg

 

Perlu konsensus besar tentang preferensi pertama untuk terjemahan dari setiap istilah, minimal yang populer dalam bidang Psikologi. Perkara persamaan kata, hal yang lain lagi. Perkara definisi dan komunikabilitasnya, lebih kompleks lagi.

Oleh karena itu, butuh sebuah project yang serius yang menyinergikan kontribusi seluruh pemangku kepentingan dari kamus ini. Dahulu pernah ada Kamus Istilah Psikologi yang ditulis oleh Prof. Fuad Hassan yang diterbitkan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1981; namun keberadaannya kurang begitu terakses oleh pelajar psikologi dewasa ini.