Kondisi Kurikulum Psikologi BINUS University

Berikut ini adalah sejumlah fakta tentang Kurikulum Psikologi BINUS:
- Mengadakan mata kuliah pilihan peminatan dalam 3 peminatan (Psikologi Komunitas, PIO, Psikologi Pendidikan) sehingga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memiliki kompetensi khusus peminatan (mempertinggi competitive advantage di dunia kerja).
- Memiliki Program Enrichment 1 semester hingga 1 tahun di luar kampus, sehingga mahasiswa dapat merasakan langsung dunia kerja dan memperoleh peluang jauh lebih awal untuk merintis kariernya di bidang karya psikologi.
- Jumlah SKS mata kuliah-mata kuliah penelitian yang besar sehingga memberikan keahlian kepada mahasiswa untuk berpikir sistematis dan kritis, peka terhadap fenomena sosial yang membutuhkan penelitian sebagai dasar merekomendasikan alternatif penyelesaian masalah, sampai dengan mengekspresikan gagasan yang mudah dikomunikasikan kepada pihak lain.
- Dibina oleh koordinator-koordinator dosen rumpun mata kuliah (ada lima) melalui sistem monitoring dan peer-review yang dilakukan secara berkala dan terbuka.
- Diperkaya oleh Global Learning System dan berbagai program international exposure, sehingga mahasiswa dapat langsung mengalami suasana perkuliahan berkelas dunia yang tidak hanya menggantungkan diri pada buku teks melainkan berkoneksi dan berdialog langsung dengan global partner yang sudah sangat mumpuni baik secara teoretis maupun praktis.
- Penggunaan multimedia dan multikanal sudah menjadi bagian dari metode perkuliahan sehari-hari.
- Jumlah SKS genap (2, 4, 6 SKS); bukan ganjil (1, 3 SKS) memastikan bahwa perkuliahan dilaksanakan dengan bobot pengajaran dan penugasan yang sangat memadai.

- Modalitas yang dimilki Program Studi Psikologi berupa laboratorium dan sejumlah dosen yang dikenal sebagai penggiat Psikometrika berpeluang untuk mengaplikasikan keahliannya dalam proses penyusunan tes untuk mengukur efektivitas belajar di setiap mata kuliah. Analisis sebaran skor sangat potensial dijadikan efektif sebagai bahan pengambilan keputusan tentang bagaimana mengkustomisasi mata kuliah sesuai kondisi kelas.
- Perangkat ICT (Information & Communication Technology) yang memadai memungkinkan Program Studi mengembangkan Psikoteknologi bernuansakan elektronisasi, mekanisasi, dan digitalisasi proses-proses perkuliahan yang cocok untuk itu tanpa melupakan kompleksitas manusia.
- Perpaduan psikologi kognitif dan psikologi sosial menjadi aras dasar yang mampu menggerakkan dinamika kurikulum Program Studi Psikologi.
- Kayanya publikasi ilmiah hasil penelitian dalam beragam topik yang dilakukan oleh para dosen mampu dikonversi menjadi Additional Materials sehingga materi perkuliahan tetap segar sesuai perkembangan zaman.
- Kebertetanggaan yang sangat dekat dengan Program Studi lain dalam lingkungan Fakultas Humaniora (seperti Sastra, Hubungan Internasional, dan Hukum Bisnis) berpotensi melahirkan berbagai kurikulum psikologi interdisiplin yang akan menjadi sangat khas dan atraktif di Universitas Bina Nusantara.
- Program Inbound dan Outbound dalam konteks internasionalisasi membuka secara riil perjumpaan Timur-Barat dalam dialog psikologis di kelas-kelas dan memberikan pengayaan kepada kurikulum.
- Keseriusan Universitas Bina Nusantara terhadap pengelolaan aktivitas Community Development mampu memberikan konteks aplikatif peran psikologi yang tersusun dalam penugasan-penugasan perkuliahan.
- Perubahan yang cepat dari kondisi provinsial, nasional, dan internasional diwaspadai agar tidak membuat kurikulum lekas usang.
- Kekhasan Program Studi Psikologi Universitas Bina Nusantara seperti Psikoteknologi selama 3 tahun terakhir perlu dijelmakan agar dapat ditangkap berbagai pihak secara jelas dan konsisten dalam berbagai rupa kegiatan tridarma.
-
Lely Apakah mata kuliah matematika ada di jurusan psikologi,karena keponakan saya tidak suka matematika tapi ingin masukpsikologi
-
psychology Dear Lely, Di Jurusan Psikologi, kami memiliki mata kuliah Statistika. Mata kuliah tersebut tentunya berhubungan dengan angka dan perhitungan angka. Seluruh jurusan Psikologi di Indonesia memiliki mata kuliah tersebut, walau mungkin namanya bisa beragam. Mata kuliah ini dibutuhkan sebagai rangkaian dari metode penelitian di Psikologi. Kabar baiknya, fokus utama dalam mata kuliah statistika bukanlah penghapalan rumus, melainkan logika penghitungan data dan hasil yang diperoleh dari penghitungan. Mayoritas penelitian di Psikologi, yang berujung menjadi teori, menggunakan penghitungan statistika untuk mengolah data dan menginterpretasikan hasilnya. Namun, bisa kita katakan bahwa statistika di Psikologi dibutuhkan sebagai sarana dalam penelitian dan membaca hasil penelitian. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa banyak siswa sekolah menengah yang tidak suka dengan matematika, karena lebih tidak memahami fungsi penghitungan angka dalam kehidupan sehari-hari dan ketika sekolah lebih banyak terpapar dengan menghapal rumus. Di Psikologi sendiri, juga banyak mahasiswa yang awalnya tidak suka dengan matematika. Namun hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk dapat menguasai statistika, bahkan suka dengannya. Syaratnya cukup mudah: tidak menutup diri dari angka. Mengenai rumus-rumusnya sendiri, ada banyak. Namun, sudah sejak belasan tahun lalu sudah ada banyak software yang membantu untuk melakukannya. Mahasiswa Psikologi tetap harus memelajarinya, untuk dapat mengetahui logika di balik pengolahan datanya dan kemudian mampu menginterpretasikan hasil pengolahannya sesuai dengan tujuan penelitian dan teori yang digunakan. Demikian penjelasan singkat yang dapat saya berikan untuk saat ini. Semoga ketidaksukaan terhadap matematika tidak menghalangi untuk dapat berprestasi tinggi. Salam, Raymond Godwin
-
-
Asep Pendaftaran mahasiswa baru psikologi reguler S1 masih buka nggak tahun 2020 ini ?
-
Angel Apakah dalam program Psychology ini di haruskan berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dalam pembelajaran di kampus ?