Halo Psytroopers!

Jumat pagi (12 Agustus 2016) dilaksanakan sebuah seminar bertempat di aula betlehem. Sessi pertama dimulai pukul 07.00 dengan pembukaan oleh Ibu Dewi selaku Kepala Sekolah SD Santo Andreas. Dalam sessi tersebut dijelaskan pentingnya antara komunikasi dari guru ke orangtua murid begitu juga sebaliknya.

foto kegiatan1

Sebagaimana diketahui akhir-akhir ini kita sebagai warga Indonesia dihebohkan dengan kasus-kasus yang terjadi akibat miss communication antara pihak guru dan orangtua. Seperti yang terjadi saat orangtua murid memukul guru, karena diduga bahwaa guru tersebut melakukan kekerasan terhadap anaknya  bahkan ada juga yang mempermasalahkan saat anak tersebut dicubit oleh gurunya. Padahal hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari punishment dan bagian dari pembentukan karakter anak yang terjadi disekolah. Maka dari itu untuk meminimalisir terjadinya kesalahpahaman tersebut, diadakan pertemuan orangtua.

Sessi kedua dilanjutkan oleh seminar yang dibawakan oleh Drs. Wing Ispurwanto, M.B.A.,M.Si. yang akrab dipanggil pak Wing dan di dampingi oleh Madeline Jessica. Dalam seminar ini dijelaskan bahwa sebagai orangtua tidak boleh menyerahkan sepenuhnya pembentukan karakter itu pada sekolah, justru pembentukan tersebut dimulai dari rumah yakni keluarga. Dengan judul seminar “Keluarga sebagai Awal Pembentukan Karakter Anak”

Anak dibentuk tidak hanya dari faktor genetic (gen) saja tetapi faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi. Pak Wing juga menegaskan pentingnya masa Golden Age pada anak yang akan mempengaruhi karakter. Anak pada masa ini akan lebih mudah meniru apapun yang dilakukan orangtuanya dibandingkan hanya mendengarkan nasehat dan perintah dari orangtua.

Pola asuh yang diberikan oleh orangtua juga berpengaruh apakah itu otoriter, demokratis, atau permisif. Sebenarnya secara teori pola asuh demokratis dinilai paling baik dalam pembentukan karakter, namun dalam prakteknya justru pola asuh itu dapat dikombinasian dalam artian dapat digunakan secara situasional. Situasi yang dimaksud seperti jika anak tersebut sudah diluar batas kewajaran maka harus diterapkan pola asuh otoriter, sementara jika anak itu mandiri kita harus menerapkan pola asuh permisif.

Selain itu ada nilai-nilai yang harus ditanamkan kepada anak-anak sejak dini agar semakin memiliki karakter yang baik. Mengubah karakter juga tidak semudah yang dibayangkan, namun  hal ini dapat dilakukan jika dalam prakteknya orangtua fokus untuk menerapkan pola asuh yang sesuai.

Terakhir diadakan sessi Tanya jawab, orangtuamurid antusias untuk memberikan pertanyaan namun karena waktu yang terbatas hanya 2 pertanyaan saja. Dalam sessi ini pak Wing juga menambahkan tips bagaimana cara memupuk percaya diri pada anak. Setelah acara selesai, dari pihak sekolah memberikan penghargaan secara simbolis kepada Psikologi BINUS dengan memberikan piagam.

foto kegiatan2

Sampai bertemu dilain kegiatan!