#PelajaranHariIni: Kreativitas dan Inovasi
Dosen memiliki serangkaian tugas yang seringkali disebut “Tri Dharma” yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Selain dari tiga tugas utama tersebut, ada satu tugas yang tak kalah penting, yaitu menambahkan satu tugas lagi, yaitu pengembangan diri, sehingga menjadi “Catur Dharma”. Tugas pengembangan diri termasuk mengikuti berbagai pelatihan dari dalam maupun luar BINUS, untuk meningkatkan kompetensi sebagai pengajar dan sebagai pelaku profesi tertentu. Salah satu rangkaian training yang sedang penulis ikuti adalah training “Cultivating Creativity and Innovation through Lifelong Learning”.
Training tersebut terdiri dari pembelajaran mandiri, sesi workshop, dan presentasi tugas. Kemarin, penulis merampungkan sesi pembelajaran mandiri dengan membaca bahan-bahan training serta menonton video yang dibagikan.
Dari kegiatan tersebut, penulis belajar beberapa hal, antara lain:
1. Kreativitas adalah sejauh mana seseorang bisa mengemukakan solusi yang original atas suatu permasalahan. Menjadi kreatif berarti bisa menampilkan cara pikir, cara komunikasi dan cara kerja yang berbeda, tergantung kecocokan dengan situasi.
2. Kreativitas tidak sekedar terberi, tapi juga dilandasi oleh pengetahuan yang solid dan dieksekusi dengan keterampilan yang mumpuni.
3. Inovasi pada dasarnya adalah ide yang diwujudkan.
4. Inovasi muncul dari pengetahuan yang dibagikan dan dikembangkan bersama-sama oleh beberapa orang dengan keterampilan yang saling melengkapi. Sehingga keterampilan dan keinginan belajar bersama penting dimiliki.
5. Untuk merangsang inovasi, penting untuk berbagi pengetahuan yang dimiliki, dengan demikian semakin besar kemungkinan pengetahuan tersebut diketahui dan dikomentari orang lain. Sehingga pengetahuan tersebut makin lama makin kaya dan semakin mungkin diwujudkan.
6. Secara khusus, Avvisati, et. al. (2013) menyarankan penyelenggara pendidikan tinggi untuk membina keterampilan inovasi.
7. Oleh karena itu, sebagai pengajar, membimbing siswa menuju kompetensi akademis saja tidak cukup. Pengajar juga perlu mendukung perkembangan kreativitas dan inovasi pada siswa. Hal ini karena persaingan di dunia kerja semakin ketat, para lulusan baru perlu kreatif dalam mencari pekerjaan. Lihat saja sharing dari seorang fresh graduate di Amerika: http://tedxtalks.ted.com/video/TEDxCMU-Charlie-Hoehn-The-New-W
Dalam usaha mengaplikasikan pengetahuan baru di atas, penulis merasa tertantang untuk merefleksikan dan membagikan satu hal yang penulis pelajari tiap hari. Harapan penulis, kegiatan ini juga bisa dilakukan oleh mahasiswa. Langkahnya sederhana: Sediakan waktu 30-45 menit tiap harinya, refleksikan satu hal yang Anda pelajari hari ini, lalu tulis di blog atau Facebook notes Anda dan bagikan link nya dengan hashtag #PelajaranHariIni. Biarkan orang lain melihat dan mengomentari refleksi Anda.
Anda bisa mengawali dengan satu paragraf (250-300 kata) dan satu gambar yang mewakili pelajaran yang anda dapatkan. Akan lebih baik jika Anda juga menuliskan bagaimana Anda akan mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam keseharian Anda.
Pembelajaran bisa didapat dari berbagai sumber, baik pembelajaran formal, maupun non formal. Sekedar membaca novel atau buku dan terpikir suatu ide baru tentang diri atau lingkungan juga bisa disebut pembelajaran. Lebih baik lagi kalau Anda juga mencantumkan artikel/buku atau video yang menjadi referensi Anda, agar rekan-rekan Anda yang tertarik bisa belajar lebih jauh tentang hal tersebut.
Jadi, #PelajaranHariIni apa yang ingin Anda bagikan? Saya menantikan tulisan Anda, silakan tag saya di twitter atau facebook. Mari belajar dan bertumbuh bersama!
Referensi:
Tentang penulis:
Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., Psikolog ialah seorang psikolog klinis dewasa yang tertarik dengan isu hubungan romantis baik pacaran maupun pernikahan, serta trauma. Telah mengikuti workshop Couple and Family Therapy, serta sertifikasi terapis EMDR, dan sertifikasi alat ukur kepribadian Lumina. Bisa dihubungi di prumondor@binus.edu.
Comments :