Hubungan Antara Kepemilikan Member

Dengan Produk Fashion Dengan Impulsive Buying Dikalangan Mahasiswi

Bina Nusantara University”

GEBY MARISSA

1601256720

BAB 1

—Menurut Ying-Ping Liang dalam jurnal “The Relationship between Consumer Product Involvement, Product Knowledge, and Impulsive Buying Behavior,2012” menyatakan bahwa konsumen pembelian impulsif melakukan pembelian tanpa kesadaran, dan diperkirakan bahwa sekitar dua pertiga dari keputusan pembelian dikembangkan di toko.

—Menurut Rook (1987) sebanyak 56% konsumen mengalami masalah financial sebagai dampak dari perilaku impulsivitas membeli yang dilakukan.

—Perilaku impulsive buying lebih sering di tunjukan pada wanita. Hal ini sesuai dengan studi yang dilakukan peneliti di Texas University terhadap lebih dari 500 wanita, ditemukan bahwa kaum hawa lebih suka membeli banyak hal dengan aneka variasi. Penelitian yang di ketuai oleh Profesor Kristina Durante dan tim ini, melibatkan wanita usia 18-40 tahun.

—Bina Nusantara University sebagai World Class University, banyak dari mahasiswanya yang datang dari kalangan menengah ke atas. Hal ini terbukti dari banyaknya kendaraan pribadi berkisar Rp.200.000.000.- berbaris menghiasi lahan parkir Binus.

—Maka dari itu peneliti tertarik melakukan penelitian terhadap “Hubungan Antara Kepemilikan Member Produk Fashion Dengan Impulsive Buying Dikalangan Mahasiswi Bina Nusantara University”.

BAB 2

—Definisi Impulsive Buying :

—

—Cobb dan Hayer dalam Semuel (2006), mengklasifikasikan suatu pembelian impulsive terjadi apabila tidak terdapat tujuan pembelian merek tentu atau kategori produk tertentu pada saat masuk ke dalam toko.

—Beberapa peneliti pemasaran beranggapan bahwa impulse bersinonim dengan unplanned ketika para psikolog dan ekonom memfokuskan pada aspek irasionalatau pembelian impulsif murni (Bayley dan Nancarrow dalam Semuel, 2006).

—Tipe Pelaku Impulsive Buying :

—

—Menurut Jurnal dari University of Missouri yang di tulis oleh Cole Mendelhall mengenai fenomena Impuls Buying, ada 3 karakteristik utama yang membuat seseorang memiliki perilaku impulse buying :

—1. Mencari kesenangan

—Li (2011) melakukan penelitian yang difokuskan pada pengalaman konsumen karena mereka pembeli impuls.

—2. Kurangnya Kontrol Diri

—Roberts dan Manolis (2012) menemukan bahwa pengendalian diri berkorelasi negatif dengan impulse buying.

—3. Keinginan untuk mengesankan orang lain

—Roberts dan Manolis (2012) menyimpulkan bahwa beberapa pembelian konsumen terjadi karena kebutuhan untuk mengesankan orang lain. Studi mereka menyarankan bahwa hanya sekedar pemikiran bahwa suatu produk akan terkesan orang lain bisa mengakibatkan membeli impuls

—Definisi Membership Card :

—

—Keanggotaan merupakan suatu pengakuan sebagai pelanggan yang bergabung dalam suatu organisasi perusahaan atau kelompok secara resmi dan diakui. Pentingnya kenyataan yang terjadi bahwa pelanggan akan menjadi salah satu individual ataupun anggota dalam member dari sebuah perusahaan (Gronroos, 2000, p.23). Keanggotaan biasanya ditandai dengan adanya sebuah kartu anggota atau member card.