Pengaruh Hubungan Penolakan Sosial dan Konsep Diri
Pengaruh Hubungan Penolakan Sosial dan Konsep Diri
LizaOktavia
1601246266
Latar Belakang
Manusia, manusia adalah makhluk individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Manusia juga senantiasa menyukai dan membutuhkan kehadiran sesamanya. Hal ini membuktikan hakikatnya sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia lain. Tetapi apa yang akan terjadi bila seseorang individu mengalami penolakan lingkungan sosialnya. Di dalam kehidupan bermasyarakat tidak sedikit manusia atau individu yang mengalami penolakan sosial, tidak semua orang juga berhasil didalam kehidupannya diterima di lingkungan sosialnya dengan mudah, dan tidak setiap orang bisa menghadapi penolakan dengan lapang dada dan sikap realistis. Penolakan memang suatu yang terasa amat pahit untuk diterima. Kesadaran bahwa kemampuan diri yang dibanggakan ternyata tidak sebaik sebagaimana orang lain melihatnya. Dua perbedaan persepsi tentang diri inilah barangkali yang membuat terasa menyakitkan jika menghadapi sebuah penolakan.
Pada saat usia dini kita telah mengalami penolakan diri oleh orang lain. Misalnya, tidak diikutkan sebagai teman bermain, teman kelompok belajar, teman kegiatan di sekolah dan lain sebagainya. Pengalaman penolakan oleh orang lain tersebut berlanjut hingga masa SMA, kuliah, bekerja dan bahkan hingga kita tua.
Setiap manusia secara naluri selalu berusaha untuk mendapat pengakuan sosial. Kita berusaha untuk melakukan penyesuaian agar bisa diterima secara sosial. Kita juga berusaha keras agar secara sosial kita punya arti dan peranan. Usaha-usaha keras yang berlangsung setiap hari dan seumur hidup itulah membuat kita merasa terpukul dengan penolakan-penolakan. Dari usia dini hingga dewasa bahwa tua, penolakan tersebut tetap saja membuat seseorang akan menganggap ketidakmampuan yang tinggi terhadap lingkungannya.
Tetapi di dalam kasus lain masih banyak individu yang ingin memperlihatkan bahwa dirinya sangat berharga di lingkungan sosialnya untuk mendapatkan penghargaan yang tinggi dalam lingkungan sosialnya,yaitu dengan cara mencoba masuk di dalam suatu perkumpulan kelompok tersebut. Namun tidak semua cara tersebut berhasil dengan mudah terkadang di dalam suatu perkumpulan kelompok individu yang ingin mecoba masuk kedalam perkumpulan tersebut terkadang di tolak dan bahkan tidak dianggap. Menurut Hurlock (1996: 213) untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi, seseorang harus membuat penyesuaian baru. Terpenting dan tersulit adalah penyesuaian diri dengan suatu pengelompokan pergaulan baru terhadap orang baru, dan perubahan dalam pola perilaku sosial. Terkadang seseorang mengalami yang namanya penolakan sosial atau penolakan lingkungan sosial akan mengalami rasa kekecewaan yang besar,frustasi, perubahan atau penuruanan konsep diri bahkan depresi.
Penolakan sosial terjadi dimana jati diri seseorang tidak dapat diterima oleh lingkungan lantaran perbedaan keyakinan, pandangan hidup, tujuan, orientasi seksual, etnisitas, ras, dan sebagainya.Seseorang yang mengalami penolakan terhadap lingkungan sosialnya biasanya merasakan ketidakmampuan yang tinggi atau ketidak berharganya saat menyadari bahwa siapa diri kita ternyata buruk atau berbeda di mata orang lain. Dalam banyak kasus, penolakan sosial bahkan membuat orang yang mengalaminya menderita depresi bahkan merujuk pada perubahan pembentukan konsep diri.. Alasannya, penolakan sosial membuat orang yang mengalaminya berpikir bahwa dirinya memang buruk dan harus berubah agar dapat diterima oleh lingkungan. Individu yang mengalami penolakan sosial, permasalahan terbesarnya bukan hanya lingkungan yang menolak, tetapi juga konflik batin dengan dirinya sendiri dan mengalami perubahan konsep diri. Terdapat penelitian yang dilakukan oleh Markus ( dalam John & Oliver, 1997) membuktikan bahwa konsep diri mempengaruhi perilaku dalam berbagai cara.
Di dalam hasil penelitian yang tertera diatas, kebanyakan individu yang mengalami penolakan di lingkungan sosialnya akan cenderung pasif untuk berinteraksi bahkan bisa berujung depresi atau bisa beranggapan bahwa dirinya tidak berguna dan alhasil dapat menimbulkan perubahan atau penurunan konsep diri yang buruk.
Pada dasarnya konsep diri ialah gagasan tentang diri sendiri yang mencangkup keyakinan, pandangan, dan penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri terdiri atas bagaimana cara kita melihat diri sendiri sebagai pribadi, bagaimana kita merasa tentang diri sendiri, dan bagaimana kita menginginkan diri sendiri menjadi manusia sebagaimana yang kita harapkan. Menurut Berk, L. E. (2007). Konsep diri ialah gambaran diri sendiri yang bersifat menyeluruh terhadap keberadaan diri seseorang. Konsep diri ini bersifat multi-aspek yaitu meliputi 4 (empat) aspek seperti (1) aspek fisiologis, (2) psikologis, (3) psikososiologis, (4) psiko-etika dan moral.Konsep diri juga merupakan salah satu gambaran yang dimiliki seseorang tentang dirinya, yang dibentuk oleh pengalaman pengalaman yang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Sebuah pembentukan konsep diri bukan merupakan bawaan lahir , melainkan berkembang dari pengalaman yang terus menerus dan terus terdeferensiasi.dasar-dasar dari konsep diri individu yang ditanamkam pada saat anak-anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari.
Menurut Colley( dalam Bracken, 1996) mengungkapkan individu memandang dirinya merupakan refleksi dari perlakuan dan pendapat orang lain mengenai dirinya yang nantinya akan mempengaruhi tingkah laku individu tersebut. Ada 3 hal elemen utama mengenai konsep diri yaitu: persepsi tentang penampilan individu terhadap orang lain, persepsi tentang penilaian orang lain terhadap penampilan individu tersebut, dan perasaan dinilai seperti bangga atau malu. Melalui elemen-elemen inilah konsep diri akan terbentuk dan konsep diri yang terbentuk merupakan kesesuian antara persepsi individu tentang dirinya dengan persepsi orang lain terhadap individu itu sendiri
Dari beberapa penjelasan tentang konsep diri yang telah diuraikan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep diri merupakan sesuatu yang penting di dalam kehidupan manusia. Konsep diri ialah pandangan atau persepi, pikiran, perasaan, dan sikap individu mengenai dirinya dan hubungannya dengan orang lain, yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi dengan lingkungan, yang akan mengarahkan serta mempengaruhi tingkah laku individu tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul hubungan penolakan sosial dan konsep diri.
Variabel
- Variable 1: Penolakan sosial
- Variable 2: Konsep diri
Definisi variable
- Penolakan adalah proses mengeluarkan seseorang dari perhatian atau kasih sayang dari kelompoknya atau keadaan yang timbul dari proses tersebut; mengganagp seseorang tidak berarti (Gulo,1982,h.246).
- Konsep diri
Fitss(1971) mengatakan bahwa konsep diri merupakan aspek penting dalam diri seseorang, karena diri seseorang merupakan kerangka acuan (farme of reference) dalam ia berinteraksi dengan lingkungan.
Hubungan Variabel
Setiap individu pada dasarnya pasti memiliki harga diri yang berbeda-beda sesuai dengan pengalam hidup yang telah dilewati. Sesuai dengan fenomena lingkungan sosial yang sering kita lihat menyatakan bahwa pada dasarnya seseorang yang diterima dengan mudah oleh lingkungan sosialnya maka konsep diri yang tercipta dari individu tersebut memperlihatkan sikap yang menyebabkan ia sadar akan keberadaan dirinya yang dimunculkan dari dirinya sendiri yang merupakan aktualisasi orang tersebut. Perkembangan yang berlangsung tersebut kemudian membantu pembentukan konsep diri individu yang bersangkutan, bahkan membuat mereka merasa percaya diri yang tinggi , tetapi sebaliknya seseorang yang mengalami penolakan lingkungan sosialnya biasanya, mengalami penurunan atau perubahan konsep diri yang rendah bahkan mengalami perubahan perilaku yang buruk . Setiap individu memiliki perbedaan konsep diri dimana sebagian individu tidak mementingkan konsep diri atau harga diri yang tinggi tetapi sebagaian besar lagi rata-rata mereka lebih senang dipandang tinggi oleh orang lain karena mereka menggap bahwa diri mereka itu sangat dibutuhkan atau sangat diterima orang lain. Penolakan indivdu terhadap lingkungan sosialnya mereka akan menanggap dirinya sangat tidak berharga, pasif terhadap orang lain, dan bahkan bisa menyebabkan depresi. Jadi pada intinya penerimaan lingkungan sosial bagi ndividu sangatlah penting bagi mereka karena pada dasarnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain karena hakikat dari masnusia adalah hidup bersosialisasi dengan orang lain.
Hipotesis
- Ho : Tidak ada Pengaruh Hubungan Penolakan Sosial dan Konsep Diri.
- Ha : Ada Pengaruh Hubungan Penolakan Sosial dan Konsep Diri.
Comments :