Hubungan antara loneliness dan Insomnia dengan penggunaan sosial media pada dewasa muda di Jakarta

Aprilla Mentari Putri – 1601215411

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • LATAR BELAKANG

Di era-globalisasi saat ini media sosial sudah sangat melekat pada kehidupan manusia. Menurut Kaplan dan Haenlein (2010), media sosial adalah sekelompok aplikasi berbasiskan internet yang dibangun berdasarkan kerangka pikiran ideologi dan teknologi dari web 2.0, dan memungkinkan terbentuknya kreasi dan pertukaran isi informasi dari pengguna internet. Contoh-contoh media sosial yang saat ini marak digunakan adalah facebook, twitter, path, Instagram, vine, youtube, dll.

Perkembangan teknologi saat ini semakin pesat begitu pula dengan perkembangan pernggunaan media sosial di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkapkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia tahun 2012 mencapai 63 juta orang atau 24,23 persen dari total populasi negara ini. UNICEF, bersama dengan Kementrian Komunikasi dan Informasi, The Berkman Center for Internet and Society, dan Harvard University, melakukan survey nasional mengenai penggunaan dan tingkah laku internet para remaja Indonesia. Hasil survey  tersebut memperihatkan bahwa setidknya 30 juta orang remaja di Indonesia yang mengakses internet dengan kisaran umur 10 sampai 19 tahun.

Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), sebanyak 63 juta orang di Indonesia adalah pengguna internet dan 95 persen di antaranya adalah pengguna situs jejaring sosial. Indonesia menempati peringkat ke-4 sebagai negara dengan jumlah pengguna Facebook terbanyak di dunia yaitu sejumlah 65 juta pengguna aktif dan peringkat ke-5 sebagai negara dengan pengguna Twitter terbanyak di dunia yaitu sejumlah 19,5 juta pengguna aktif. Selain Facebook dan Twitter, masyarakat Indonesia juga menggunakan Blog, Tumblr, Path, Instagram, LINE, dan jejaring sosial lainnya.

Menurut data statistik, pengguna aktif jejaring sosial rela menghabiskan waktu sebanyak total 3 jam dalam sehari untuk berinteraksi di jejaring sosial. Artinya, setiap pengguna mampu menghabiskan sebanyak 21 jam dalam seminggu berinteraksi di situs jejaring sosial, sedangkan faktanya, pelajar hanya menghabiskan waktu rata-rata sebanyak 3 jam dalam seminggu untuk belajar intens. Hal ini tentu ironis mengingat pelajar lebih memprioritaskan update status ketimbang belajar.

Hasil survey yang di lakukan oleh kominfo.go.id menyatakan bahwa penggunaan sosial media terbanyak di Indonesia ialah pengguna facebook (65%), kemudian di ikutin dengan pengguna twitter (20%), line (10%), google plus(3%), linkedin (1%), dan path (1%)

Dari hasil data-data diatas dapat di lihat bahwa Indonesia menjadi negara yang paling banyak masyarakatnya menggunakan jejaring sosial yang ada. Seperti, Facebook, Twitter, Instagram, Path dan lain sebagainya. Pernyataan di atas di dukung dengan pernyataan dari CEO Path Dave Morin menyatakan bahwa “Indonesia memang salah satu negara terbesar pengguna jejaring sosial kami”.

Sosial media pada awalnya di buat untuk dapat memungkinkan kita untuk mengunggah, atau mengunduh informasi, kemudian untuk berkomunikasi dengan mengunakan surat elektronik yang koneksi internetnya masih terhubung dengan saluran telepon dengan modem. Penggunaan media sosial memunculkan beberapa dampak negatif dan positif bagi penggunanya, salah satu dampak positifnya ialah membantu mengisi waktu kosong penggunanya yang merasa kesepian (loneliness), sedangkan contoh dampak negatifnya ialah pengguna bisa menjadi kecanduan dengan media sosial tersebut bahkan bisa menyebabkan insomnia.

Melihat dari fenomena diatas penulis tertarik untuk mengetahui apakah ada hubungan antara loneliness dan insomnia dengan penggunaan sosial media pada dewasa muda di Jakarta.

 

  • RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telas penulis sampaikan sebelumnya maka rumusan masala hang terdapat di dalam penelitian ini adalah:

“Apakah ada hubungan antara loneliness dan insomnia dengan penggunaan sosial media pada dewasa muda di Jakarta”.

 

  • TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian ini yakni untuk menjawab rumusan masalah penelitian yaitu, melihat apakah ada hubungan antara loneliness dan insomnia dengan penggunaan sosial media pada dewasa muda di Jakarta.