Menemukan “My Sales Style” dalam Workshop Lumina Sales
Pada hari Rabu, 7 Mei 2015, jurusan Psikologi bekerjasama dengan BINUS Corporate Learning & Development (BCL&D) dan Lumina Learning Indonesia menyelenggarakan workshop Lumina Sales dengan judul “My Sales Style: How to make the best of it“. Peserta dari workshop setengah hari ini ialah 9 orang yang merupakan Customer Services & Operation Officer, Production Planner, Head of Sales & Promotion, Business Development Coordinator dan Manager, Business Technology Manager BINUS Creates sampai Deputy Director dari BINUS Creates. BINUS Creates (Creating Solution Through Education) ini adalah bagian dari Universitas Bina Nusantara yang bertugas menghubungkan antara fakultas dengan pihak luar. Dengan kata lain, BINUS Creates mengembangkan bisnis dan memberikan solusi pada pihak luar (misal: perusahaan) dengan menggunakan ilmu pengetahuan dari dosen-dosen Universitas Bina Nusantara. Dalam meningkatkan kualitas officer dan manager dalam menjalankan peran tersebut, BINUS Creates berinisiatif meminta dilaksanakannya Worshop Lumina Sales bagi mereka.
Lumina Sales merupakan tools untuk mengenali gaya sales, dilihat dari kepribadian seseorang. Jadi, gaya sales disini bukan dilihat dari skill melainkan dari kualitas yang secara alami (maupun terasah lingkungan) dimiliki seseorang. Dengan mengetahui gaya sales, maka seseorang tidak perlu merubah dirinya secara drastis untuk bisa melakukan teknik-teknik penjualan yang efektif. Melalui Lumina sales, peserta dapat mengenali kualitas diri yang efektif dalam melaksanakan siklus sales. Peserta juga dapat mengetahui kualitas apa yang perlu dikembangkan. Lumina sales juga membantu sebuah tim, seperti BINUS Creates untuk saling mengenal, sehingga bisa memaksimalkan potensi anggota tim dalam mencapai goal penjualan bersama.
Sesi workshop ini difasilitasi oleh Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., Psikolog dan Raymond Godwin, M.Si., dari jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara dan Ira Wishuda dari Lumina Learning Indonesia. Sesi workshop dibuka dengan perkenalan sekaligus mengungkapkan harapan peserta. Saat ditanyakan mengenai harapan mengikuti kegiatan ini, beberapa peserta mengakui dirinya bukanlah ‘sales person’. Mereka mengakui kesulitan memulai pembicaraan dengan orang baru. Namun, setelah workshop berakhir, timbul kesadaran bahwa proses penjualan, bukan hanya sekedal menjual (sales is not just selling). Sehingga pada akhirnya, setiap orang dapat menjadi seorang ‘sales’ asalkan menyadari kualitas diri yang efektif, serta mengetahui cara mengembangkan kualitas efektif yang jarang digunakan.
Setelah perkenalan, sesi dilanjutkan dengan diskusi mengenai karakteristik seorang ‘great sales’. Dari diskusi, peserta mengemukakan bahwa seorang penjual yang hebat adalah orang yang bisa menjalin networking, percaya diri dalam meyakinkan oranglain, bisa bernegosiasi namun juga mampu mendengarkan klien dan mempertahankan harga. Dari kegiatan ini, terlihat bahwa peserta setuju, sales yang hebat bukan dilihat dari satu kualitas saja.
Kegiatan dilanjutkan dengan permainan kartu Lumina Sales. Dalam permainan ini, peserta diajak mengevaluasi karakteristik yang cocok dengan dirinya. Selain itu, peserta juga belajar ‘membaca’ rekannya dengan memberikan kartu ke rekannya yang dinilai cocok dengan karakteristik sales tertentu. Permainan ini dilanjutkan dengan masing-masing peserta memilih satu kartu yang paling cocok, berdiri di alas (mat) Lumina dan menceritakan alasan memilih kartu yang ‘gue banget’ tersebut. Sambil peserta berdiri di atas alas Lumina, fasilitator menjelaskan mengenai 4 warna dalam Lumina dan 24 kualitas kepribadian yang terkait dengan siklus sales. Dari kegiatan ini, tampak peserta mulai memahami kerangka yang digunakan dalam Lumina dalam melihat kualitas diri seseorang. Tidak berhenti sampai disini, permainan kartu dilanjutkan untuk mengenali kualitas diri peserta yang dipakai secara berlebihan, atau keluar saat dalam tekanan. Kualitas ini disebut overextended quality. Dalam aktifitas ini, peserta semakin mengenali ciri-ciri rekannya saat mereka mulai overextended.
Setelah mengenai framework Lumina, selanjutnya peserta diajak membahas six stages of sales. Pembahasan ini dibuat dalam aktivitas kelompok, dimana tiap kelompok diminta menuliskan teknik sales yang efektif untuk setiap stages. Diskusi kelompok ini dilakukan sambil peserta menikmati snack yang disediakan oleh BCL&D. Setelah peserta mempresentasikan hasil diskusi, kegiatan dilanjutkan dengan membahas portrait Lumina Sales yang didapat dari kuesioner online yang telah diisi peserta. Fasilitator memandu pembahasan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang. Portrait Lumina Sales tersebut membuat beberapa peserta menyadari hal baru mengenai karakteristik dirinya dalam siklus sales. Sementara beberapa peserta tersenyum sambil mengangguk-angguk, setuju dengan hasil yang ditampilkan. Fasilitator juga memandu peserta untuk membaca bagian saran yang ada dalam portrait tersebut untuk dipraktekkan.
Acara terakhir adalah membuat action plan. Setelah peserta mengenali lebih dalam tentang kualitas dirinya dalam 6 tahapan sales, peserta diminta menuliskan satu goal yang ingin dicapai. Fasilitator menjelaskan ‘GROWS’ model sebagai salah satu cara merumuskan goal dan langkah-langkah serta support yang diperlukan untuk mencapai goal tersebut. Selanjutnya, peserta menentukan kualitas apa yang paling ia butuhkan untuk mencapai goal, lalu berdiri dan mendeklarasikan goalnya di atas tulisan kualitas tersebut. Acara diakhir dengan review mengenai pelajaran yang didapat setelah mengikuti workshop dari pukul 09.00-12.45. Dalam sesi ini peserta mengungkapkan bahwa mereka menjadi lebih mengenali kualitas diri, mengetahui mana yang harus dikembangkan, dan diingkatkan kembali bahwa sales is not just about selling. Selain itu, ada juga peserta yang merasa lebih termotivasi bekerja setelah mengikuti workshop ini. Acara diakhiri dengan menuliskan kesan pesan dan foto bersama di atas alas LUMINA.
Peserta tampak senang mengikuti workshop LUMINA sales ini, hanya saja beberapa peserta merasa butuh waktu lebih lama untuk mendalami mengenai portrait mereka. Secara umum peserta tampak puas dengan workshop LUMINA sales. Hal ini tampak dari komentar positif yang diberikan, antara lain ‘Colorful training’, ‘Training method is active and understandable’, ‘Trainingnya seru dan bisa mengganti mindset sales jualan saya’.
Demikian liputan dari Workshop Lumina Sales “My Sales Styles”. Ingin menjadi bagian dari pengalaman ini? Hubungi Laboratorium and Psychological Services, Psychology Department Universitas Bina Nusantara di 5327630 ext. 2631 dengan Ibu Esther Widhi A. atau Ibu Pingkan C.B. Rumondor.
😉
Oleh: Pingkan C.B. Rumondor
Editor by: Berdi Dwijayanto
Comments :