Kuliah Tamu dari Sosiolog Universitas Indonesia
Pada 9 April 2015, Rumpun Psikologi Komunitas, dalam Mata Kuliah Ilmu Sosial Untuk Psikologi, menyelenggarakan Studium Generale di Auditorium Kampus BINUS Anggrek, pukul 09:20-11:20 dengan Pembicara Dra. Francisia Saveria Sika Ery Seda, Ph.D.
Peserta adalah empat kelas peserta mata kuliah tersebut di bawah asuhan dosen: Rahmanto Kusendi Pratomo, S.T., M.Si., Carolus Suharyanto, S.Si., M.Si., dan Dr. Yosef Dedy Pradipto, L.Th., M.Hum. Kuliah umum ini juga turut dihadiri oleh SCC Community Psychology, Juneman Abraham, S.Psi., M.Si.
Berikut ini adalah Vitae Pembicara:
Francisia Saveria Sika Ery Seda menyelesaikan studi S1 bidang sosiologi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (1987). Studi Pascasarjana (Master of Arts/MA) bidang Asian Studies diselesaikannya di Cornell University, Ithaca, New York, Amerika Serikat (1989) dengan tesis berjudul “The Politics of Development: A Case Study of The Asahan (Aluminium) Project in North Sumatra (Indonesia)”. Sementara gelar Doktor di bidang Development Studies diperoleh di University of Wisconsin at Madison, Amerika Serikat (2001) dengan disertasi “Petroleum Paradox: Natural Resources and Development in Indonesia, 1967-1997”. Bidang keahlian mantan Ketua Program Pascasarjana, Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2005-2008) yang dilahirkan di Jakarta pada 3 Desember 1962 ini adalah Sosiologi Perubahan Ekonomi (Sosiologi Pembangunan) dan mempunyai minat penelitian di bidang Sosiologi Lingkungan Hidup, Sosiologi Gender, Kemiskinan dan Eksklusi Sosial, serta Teori Sosiologi. Banyak menulis artikel di pelbagai jurnal ilmiah serta menerbitkan sejumlah karya ilmiah, antara lain, Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Penelitian di Indonesia(2002); “Petroleum Paradox: The Politics of Oil and Gas,” dalam Budy P Resosudarmo (ed.), The Politics and Economics of Indonesia’s Natural Resources (2005); bersama Cecilia Bylesjo menulis “Indonesia: The Struggle for Gender Quotas in the World’s Largest Muslim Society,” dalam Drude Dahlerup (ed.), Women, Quotas and Politics (2006). Sekarang bekerja sebagai dosen tetap Departemen Sosiologi, Fisip-UI (sejak 1990) dan dosen luar biasa Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (sejak 2001).
Materi yang disampaikan oleh Ibu Ery Seda (panggilan akrab beliau) adalah sebagai berikut:
Perspektif Sosiologi dan Perspektif Ilmu Ilmu Sosial
Perspektif Sosiologi
Perspektif Sosiologi pada awalnya tumbuh dan berkembang di dalam konteks 2 (dua) transformasi sosial yang revolusioner di Eropa:
1. Revolusi Industri (pada abad ke-18 dan ke-19)
2. Revolusi Perancis (1789) sebagai salah satu dampak dari Proses Pencerahan (Enlightenment) yang telah dimulai sebelumnya
Positivisme dan Evolusi Sosial
- Peletak dasar pemikiran Positivisme di dalam Ilmu-Ilmu Sosial adalah Auguste Comte
- Comte adalah ilmuwan sosial pertama yang memberikan istilah Sosiologi pada ilmu mengenai masyarakat
- Menurut Comte, pendekatan positivis adalah pendekatan yang berdasarkan prinsip pengamatan langsung yang kemudian dapat dijelaskan oleh pernyataan-pernyataan teoretis untuk membuat generalisasi dari proses sebab-akibat yang terjadi di dalam masyarakat.
- Comte berpendapat bahwa tugas sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan mengenai dunia sosial yang dapat diandalkan (reliable) sehingga dapat memberikan prediksi. Pada gilirannya prediksi ini sosiologi kemudian dapat melakukan intervensi dan turut mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat.
Salah satu kritik terhadap pemikiran positivis Comte adalah bahwa sulit untuk membuat sosiologi menjadi ilmu yang prediktif
Pengaruh pemikiran Positivis Comte pada Evolusi Sosial adalah Hukum 3 (Tiga) Tahap:
1. Tahap Teologis
2. Tahap Metafisikal
3. Tahap Positif
- Evolusi Sosial menurut Herbert Spencer adalah bahwa serupa seperti proses evolusi biologis, maka masyarakat mengalami proses evolusi sosial melalui diferensiasi struktural dan adaptasi fungsional.
- Sekarang ini pemikiran Evolusi Sosial kurang diperhatikan lagi di dalam perkembangan pemikiran perspektif sosiologi.
Karl Marx: Revolusi Kapitalis
- Pendekatan perspektif teoretis Marx: Materialisme Historis atau yang lebih tepat adalah Konsepsi Materialis mengenai Sejarah.
- Sejarah perkembangan masyarakat terjadi dan mengalami perubahan yang bersifat dialektis berdasarkan moda produksi yang dominan di dalam setiap tahap perkembangannya.
- Beberapa tahap perkembangan masyarakat, antara lain, tahap komunisme primitif, tahap feodalisme, tahap kapitalis, dan tahap komunisme.
- Salah satu kritik adalah bagaimana membuktikan perspektif teoretis Marx ini secara empiris
Di samping bahasan-bahasan di atas, dibahas juga hal-hal sbb:
Neo-Marxisme: Mazhab Frankfurt dari Teori Kritis; Emile Durkheim: Level Sosial dari Realitas; Struktural Fungsionalisme; Max Weber: Kapitalisme dan Agama; Interaksionisme Simbolik; Fenomenologi; Etnometodologi; Dilema-Dilema di dalam Perspektif Teoretis Sosiologi; Post Positivis (Pasca Positivis): Poststrukturalisme dan Postmodernitas; Relasi antara Psikologi, Psikoanalisis Sosial, Sosiologi, dan Ilmu-ilmu Sosial lain.
Dengan pemaparan oleh Ibu Ery Seda, mahasiswa memiliki pemahaman mengenai betapa saling terkaitnya Psikologi dengan Ilmu-ilmu Sosial yang lain dalam memahami, menjelaskan, dan memprediksikan kenyataan tentang manusia. Dengan demikian, mengkaji manusia dapat dilakukan secara lebih utuh.
Comments :