Melisa Ulfah (1701348312)

melisaulfah@yahoo.com

Meta Tiarasari Purwadi (1701349082)

meta.tiara@gmail.com

Yulia Citra (1701337391)

ycitra68@ymail.com

Reistamy Meilanda

reistamy8@gmail.com

 

ABSTRAK

 

Remaja (usia 16-17 tahun) mereka sudah mulai berpacaran, sehingga mereka dipandang memerlukan informasi yang bertanggung jawab mengenai pendidikan seksualitas. Atas dasar pertimbangan dari pengamatan ini, banyak siswa dipandang perlu mendapatkan tambahan wawasan  yang lebih detail tentang hubungan antara laki-laki dengan perempuan, dan mengenai bagaimana pergaulan atau pacaran yang sehat. Kebanyakan siswa tidak berani menolak kalau pacarnya ingin berbuat seks bebas, sehingga mereka melakukan hubungan seks yang bebas. Semua ini dapat terjadi karena kepribadian dan tingkat penalaran moral siswa yang kurang baik. Keberhasilan perkembangan penalaran moral remaja di masyarakat ikut menentukan keberhasilan remaja dalam menentukan pola pergaulannya di masyarakat. Penelitian ini diperoleh dengan observasi langsung di kawasan pendidikan seperti sekolah dengan menghasilkan adanya pengaruh sikap remaja terhadap seks menyangkut moralitas yang dimilki oleh remaja itu sendiri. Pada umumnya remaja mempunyai sikap terhadap perilaku seks bebas yang tergolong tidak setuju terhadap perilaku seks bebas akan tetapi pada masa remaja, banyak peran yang seharusnya wajib berpartisipasi dalam pendidikan seks apalagi pada masa remaja butuh bimbingan ekstra karena emosional dan pencarian jati diri sehingga remaja mudah terpengaruh terhadap pergaulan khususnya seks bebas ini. Berdasarkan penelitian, peneliti mengajukan beberapa saran : perlu adanya pembinaan nilai-nilai moral sejak dini tanpa menggunakan larangan atau hukuman, namun dengan cara anak selalu diajak untuk berfikir, yang selalu menerangkan mengapa suatu perbuatan dilarang atau diperintahkan, apa maksudnya dan apa motivasinya, sehingga mereka akan menjadi orang yang selalu terbuka terhadap sesuatu yang baru; termasuk pergaulan seks bebas dan yang akan bertindak berdasarkan tanggung jawab yang nyata, semakin baik tingkat penalaran moral, maka semakin negatif sikap remaja terhadap perilaku seks bebas.

 

Kata kunci: sikap remaja, perilaku seks bebas, penalaran moral, tingkat penalaran moral remaja.