1. Maier’s Law : Ini merupakan “hukum” sinis yang dikemukakan oleh psikolog Amerika Noman R.F. Maier (1900- ) terhadap pengaruh yang “jika data tidak cocok dengan teori, data harus diatur.”
  2. Maslow’s Theory of Personality : Psikolog Amerika Abraham H. Maslow (1908-1970) mengembangkan pandangan kepribadian yang holistik, organismis, dinamis, dan humanis. Pendekatan Maslow terhadap kepribadian cenderung optimistik, berorientasi sehat, dan berorientasi tumbuh/ berpotensi. Dan terdapat 2 (dua) kebutuhan, yakni basic needs dan meta needs yang akan digambarkan ke dalam bentuk pyramid.
  3. McDougall’s Hormic/Instinct Theory/Doctrine : Psikolog sosial kelahiran Inggris McDougall (1871-1938) mengembangkan sistem psikologi yang disebut psikologi hormic (yang berarti “impuls hewan” atau “dorongan”) yang berdasarkan pada perilaku berorientasi tujuan/ bertujuan yang dianggap didorong oleh kecenderungan bawaan atau insting. Perilaku ini bersifat spontan, terus-menerus, berubah-ubah, dan repetitif.
  4. Meinong’s Theories : Kajian Meinong merupakan psikologi teoritis dan teori ilmu pengetahuan dan ia juga merumuskan teori asumsi, teori bukti (teori of evidence), teori nilai, dan teori objek.
  5. Mendel’s Law/Principle : = ratio Mendelian = teori hereditas Mendel = Mendelisme. Hukum Mendel merupakan prinsip transmisi hereditas yang mengikuti karakter orangtua yang diturunkan pada keturunan, beberapa dapat diprediksi dalam individu generasi pertama dan lainnya pada generasi kemudian dengan rasio tertentu untuk tiap genersi (Warren, 1934).
  6. Mind-Body Theories : Teori pikiran-tubuh. Rene Descartes mengememukakan dua jenis substansi yang berinteraksi satu sama lain dalam organisme manusia, tubuh mempengaruhi pikiran dan pikiran mempengaruhi tubuh dan pendekatan dualistisnya dikenal dengan teori interaksionisme pikiran-tubuh.
  7. Mind/Mental Set, Law of : Hukum rangkaian/ rangkaian mental mengacu pada kondisi temporer atas respons yang muncul dari persyaratan tugas (melalui instruksi terbuka atau tertutup), konteks, penglaman sebelumnya, atau pengharapan.
  8. Motivation, Theories of : Teori-teori motivasi berkaitan dengan sebab-sebab perilaku terjadi dan mengacu pada keadaan internal organisme dan juga tujuan eksternal (reward atau penguat) dalam lingkungan. Jenis teori-teori motivasi dapat dibedakan dalam tiga kategori umum (Pervin, 1994): teori hedonic/ pleasure atau kesenangan, teori kognitif/ need-to-know theories, dan teori pertumbuhan/ aktualisasi.
  9. Mowrer’s Theory : Orval Hobart Mowrer (1907-1982) mengembangkan teori belajar dua faktor yang mendeskripsikan operasi dari dua prinsip penguatan: repons instrumental (meliputi kerangka otot) dan emosi (seperti takut dan mual yang melibatkan otot halus). Selain itu, ada analisis punishment (hukuman) Mowrer yang mengandung kondisi pasif organisme di mana binatang menekan rasa takut dan menghindari keterkejutan dengan tidak melakukan apapun dalam situasi hukuman.
  10. Muller’s Doctrine of Specific Nerve Energies : Atau Energi saraf spesifik, hukum merupakan dokrin/ teori/ hokum energi spesifik dari saraf yang dikemukakan oleh fisiolog Jerman Johannes Peter Muller (1801-1858) yang menyatakan bahwa setiap saraf sensori, meskipun distimulus, bereaksi untuk hanya satu tipe proses sensori dan kualitas sensasi tunggal. Kualitas sensasi tergantung pada tipe serat yang dibangkitkan, bukan pada bentuk energi fisik yang mengawali proses (Osgood, 1953).
  11. Murphy’s Biosocial Theory : Merupakan teori biososial yang dikemukakan oleh Psikolog Amerika Gardner Murphy (1895-1979). Ia menekankan kebutuhan sensori dan aktivitas dalam mendeskripsikan aspek biologis motivasi dan bahwa perilaku ingin tahu organisme berasal dari dorongan otak.
  12. Murray’s Theory of Personality : Henry Alexander Murray (1893-1988) berpendapat bahwa tujuan dasar psikologi seharusnya adalah kajian kepribadian dan pandangan ideografis sehingga disebut personology (Murray, 1983, 1968).Teori kepribadian Murray merupakan teori yang jangkauannya luas, beragam, humanistis, dan optimistik atau sistem personologis.