Narziss Ach, psikolog Jerman, meneliti tentang introspeksi eksperimen sistematis, kesiagaan dan kecenderungan yang menentukan. Hal ini merupakan awal berhentinya psikolog eksperimen dalam menggunakan introspeksi sebagai metode penelitian. Metode Ach ini bersifat sistematis yang secara jelas menggambarkan limit introspeksi partisipan terhadap periode “sebelum”, “waktu berjalan”, dan “sesudah” untuk membuat laporan introspektif selama mengadakan eksperimen. Ach mencapai level ketepatan yang relatif tinggi dengan menggunakan alat seperti “Hipp chronoscope” (alat ukur interval waktu yang dibuat oleh Mathias Hipp, pembuat jam, tahun 1841; warren). Prinsip Ach menekankan pada kecenderungan yang menentukan atau determining tendency dalam eksperimen yang meliputi aspek penting dalam penelitian untuk psikolog eksperimen sekarang. Ach menunjukkan bahwa ada pengaruh ketidaksadaran pada perilaku partisipan dalam eksperimen seperti instruksi eksperimenter dan hipnosis. Hal ini “membakukan” arah pemikiran dengan memilih “asosiasi” tertentu yang muncul sekarang dan menghalangi yang lainnya. Sementara eksperimen lain mengindikasikan bahwa fungsi determining tendency adalah untuk memberi penyempurnaan kepada pola pemikiran yang sudah ada dan bisa jadi menguatkan asosiasi lama yang sudah terbangun secara parsial. Hal ini menjadikan aksi seseorang lebih dari sekedar rangkaian even mekanikal rigid seperti yang ditemukan pada sebuah mesin. Istilah ini kemudian diganti dengan validitas dan kontrol-sensitif dalam psikologi eksperimental. Istilah kontemporer tersebut mencoba membuat eksperimenter senstif dan termotivasi untuk mengontrol variabel berpotensi membingungkan (confounding variables)

 

  • Roeckelein, J. E. (2013). Kamus Psikologi: Teori, Hukum, dan Konsep (penerj. Intan Irawati). Jakarta: Kencana.