Asertivitas adalah ekspresi yang sah dan jujur dari hak, perasaan, keyakinan, dan minat tanpa melanggar atau menolak hak orang lain. Dalam berkomunikasi asertivitas dapat dijelaskan sebagai secara tepat mengarahkan, terbuka, jujur, memperjelas kebutuhan seseorang pada orang lain. Asertivitas diperlukan untuk membangun hubungan sosial yang adil.

Asertivitas merupakan satu bentuk ketrampilan sosial yang paling kompleks dan penting. Asertivitas dimiliki seseorang secara alamiah dan dapat juga dimiliki melalui proses belajar. Meskipun demikian pengembangan asertivitas juga akan tergantung pada penguasaan ketrampilan komunikasi yang lain, karena keduanya tidak dapat dilepaskan satu sama lain.

Secara umum asertivitas berfungsi untuk membantu individu beradaptasi di lingkungan sosialnya. Asertivitas diketahui dapat menurunkan kecemasan, stres, dan depresi. Asertivitas berfungsi menurunkan tingkat konflik interpersonal dalam hidup individu. Hal ini menunjukkan bahwa asertivitas berarti juga berfungsi menurunkan sumber stres yang dimilikinya.

 

Referensi:

Castedo, A. L., Juste, M. P., & Alonso, J. D. 2015. Social competence: evaluation of assertiveness in Spanih adolescents. Psychological Reports: Relationship & Communications, 116, 219-229.

Eslami, A. A., Rabiei, L., Afzali, S. M., Hamidizadeh, S., & Masoudi, R. 2016. The effectiveness of training assertiveness training on levels of stress, anxiety, and depression of high school students. Iran Red Crescent Medical Journal, 18(1), 1-10.

Pourjali, F., & Zarnaghash, M. 2010. Relationship between assertiveness and the power of saying no with mental health among undergraduate student. Procedia Behavioral and Social Sciences, 9, 137-141.