Seperti telah saya janjikan dalam tulisan saya sebelumnya (Open science: Ayo, jangan hanya sharing foto di media sosial, mulailah untuk sharing data penelitian kalian!) bahwa saya akan berbagi cerita dan cara bagaimana membiasakan diri untuk bertransparansi dalam penelitian. Dalam tulisan sebelumnya, saya menyebutkan bahwa salah tiga cara untuk mempraktekkan open science adalah open access and data sharing, pre-registrasi, dan replikasi. Karena saya belum pernah melakukan penelitian replikasi, maka dalam tulisan kali ini, saya akan membahas tentang open access and data sharing dan pre-registrasi. Let’s roll!

Hal ini dimulai ketika saya menjalani S3 di University of Leuven, Belgia tahun 2012. Setiap penelitian yang dilakukan, saya dianjurkan oleh professor saya untuk mengunggah data dan kode analisnya secara online. Saat itu, pre-registrasi belum marak. Karena pada tahun itu, open science masih termasuk hal yang baru (setelah insiden Prof. Stapel tahun 2011), pertanyaan yang muncul dalam benak saya adalah: nanti kalau saya taruh data saya secara online, data saya bisa diambil orang?! Bukan cuma data, tapi ide penelitian juga bisa direbut orang? Ternyata eh ternyata…bukan seperti itu cara kerjanya.

Biasanya untuk menaruh data penelitian saya secara online saya menggunakan daring (website) Open Science Framework (OSF, https://osf.io/). OSF bukanlah satu-satunya wadah untuk open access dan pre-registrasi. Masih banyak website lainnya yang biasanya juga dianjurkan oleh beberapa jurnal, namun karena sedari awal saya dan research group saya menggunakan website ini, jadilah terbiasa untuk menggunakan OSF sebagai tempat mempraktekkan open science movement. Selain mudah untuk digunakan, OSF juga tidak memungut biaya apapun untuk membuat account.

Hal pertama yang dilakukan setelah membuat account dalam OSF adalah Anda dapat membuat “Projek” penelitian dengan cara mengklik tombol “create project”. Projek ini akan menjadi tempat dimana Anda akan menggungah data, kode skrip analisis, dan pre-registrasi sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Projek ini biasanya saya beri judul sesuai dengan judul penelitian atau judul manuscript, tidak harus sama persis, tapi harus berhubungan. Supaya ketika reviewer mengakses laman ini, mereka bisa melihat kesinambungan antara manuscript kita dengan data-data yang kita unggah. Contohnya seperti gambar di bawah ini, yang di dalamnya saya memiliki lima projek penelitian.

Idealnya Anda dianjurkan untuk melakukan ini sebelum Anda memulai pengambilan data, sehingga pre-registrasi dapat dilakukan bersamaan juga. Namun, seperti yang saya sampaikan sebelumnya, saya hanya melakukan pre-registrasi hanya pada dua projek terakhir (i.e., Language informativity….. dan Relationship between extensions….), sedangkan dalam tiga projek pertama, pre-registrasi belum saya lakukan (saat saya mulai mengumpulkan data di awal S3 saya 2012 lalu, pre-registrasi belum popular. Jadi saat itu kami mengambil data tanpa melakukan pre-registrasi). Di dalam setiap projek, tampilannya akan seperti pada gambar berikutnya di bawah ini, atau Anda bisa melihat langsung menggunakan link berikut https://osf.io/8vewz/. Silahkan Anda eksplorasi laman tersebut untuk dapat melihat detailnya.

Dapat dilihat bahwa pada laman tersebut terdapat judul penelitian, nama penulis atau peneliti, deskripsi singkat tentang projek penelitiannya, lalu terdapat beberapa components. Komponen-komponen tersebut dapat Anda pilih dan beri judul secara bebas. Saya memilih komponen pre-registration (i.e., yang berisi tentang diskripsi singkat tentang rencana penelitian; silahkan lihat contoh pre-registrasi yang saya lakukan di https://osf.io/25zve), materials (yang berisi tentang contoh bentuk survey atau kuesioner dan instruksi survey; https://osf.io/np6wa), data (yang berisi data mentah. Pastikan bahwa data Anda mudah dipahami oleh orang lain, https://osf.io/89yku), script (yang berisi skrip analisis dalam program statistik, sehingga orang lain bisa mengulang apa yang kita lakukan untuk memastikan hasil yang kita laporkan. Skrip ini tergantung dari program statistik yang Anda gunakan, dalam hal ini saya menggunakan Rstudio; https://osf.io/mzhkn/). Komponen terakhir adalah manuscript (berisi manuscript versi awal yang sedang dalam proses under review saat itu). Komponen terkahir ini sangat optional, tergantung kebutuhan Anda. Saya menyertakan komponen ini untuk memastikan bahwa reviewers dapat melihat kembali versi awal yang kami buat (dalam versi awal hanya ada Studi 1. Dimana dalam proses review, salah seorang reviewer meminta untuk dilakukan studi tambahan, yang akhirnya menjadi Studi 2 dalam manuscript yang sudah dipublikasi).

Pertanyaannya adalah, kenapa kami berani untuk men-share segalanya tanpa takut data dan ide penelitian dicuri orang? Jika Anda lihat pada gambar di atas, di sudut kanan atas ada pilihan “Make Private” dan “Public”. Sebelum manuscript saya dipublikasikan, saya selalu memilih opsi Private, artinya orang lain tanpa seizin kita tidak bisa memiliki akses untuk melihat projek ini. Setelah manuscript ini dipublikasikan, saya membuat projek ini Public agar bisa dilihat oleh semua orang (maka itu tombol “Make Private” terlihat lebih terang, karena projek ini sudah bersifat Public).

Lalu kenapa kita harus repot-repot untuk melakukan pre-registrasi sebelum penelitian dimulai jika projek kita masih bersifat Private? Toh orang lain tidak bisa melihat kapan kita melakukan pre-registrasi? Jangan salah! Segala kegiatan yang kita lakukan di OSF, akan ada time stamp-nya dan akan dicatat dalam Activity log (lihat pada bagian kanan bawah gambar di atas). Disana orang bisa melihat kapan kita menggunggah data, kapan kita melakukan pre-registrasi, kapan kita mengganti file data yang lama dengan versi yang lebih baru, dan sebagainya. Segala yang kita lakukan bisa dicek kembali. Ingat, tujuan pre-registrasi adalah untuk menghindari HARKing.

Bagaimana dengan para reviewers? Bagaimana mereka bisa mengecek data dan analisis kita jika projeknya masih bersifat Private? Selama proses review, kita bisa membuat link khusus untuk view-only, dimana orang yang kita beri link ini bisa mendapatkan akses pada setiap komponen-komponen yang ada di dalam projek kita. Sesuai dengan namanya, view-only links, memperbolehkan orang yang mendapatkan akses dari kita untuk hanya bisa melihat dan tidak dapat mengubah apapun. Kita pun bisa menentukan komponen-komponen mana yang boleh diberi akses.

Jika Anda ingin melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan, jangan lupa menyebutkan dalam surat pengantar kepada reviewers (cover letter, lihat gambar di bawah) bahwa data, material, dan skrip analisis bisa diakses di daring tertentu (dalam hal ini OSF misalnya), dan bahwa segala hal yang diunggah tidak dibuka untuk publik dan akan dipublikasikan hanya jika manuscript diterima untuk dipublikasi. Nah, karena penelitian saya syukurnya sudah berhasil dipublikasi, maka segala komponen yang ada dalam projek ini bisa diakses secara Public.

 

Hal yang terakhir adalah jangan lupa menyebutkan dalam artikel Anda yang telah dipublikasi bahwa: data, material, dan skrip analisis bisa diakses secara online (sertakan linknya juga). Anda harus bangga bahwa Anda sudah berani jujur dan transparan dalam penelitian Anda lho!

That’s it! Sejauh ini, itulah langkah-langkah yang sudah saya lakukan sebelum saya memulai penelitian. Memang belum sempurna, tapi lebih baik kita memulai dulu daripada tidak sama sekali (seperti salah satu tagline daring pusat perbelanjaan #Mulaiajadulu). Mungkin di Indonesia Open Science Movement masih belum begitu terasa kental, tapi hal ini sudah menjadi concern di dunia penelitian. Untuk itu, hal ini menjadi sangat penting untuk kita sikapi, apalagi kita sebagai academia di Indonesia dituntut untuk memiliki publikasi paling sedikit satu per tahun. Jangan sampai hanya karena kita mengejar target publikasi dan KPI (Key performance Indicator), kita melakukan kecurangan. Ingat, salah satu BINUSIAN values, SPIRIT, adalah Integrity lho!

 

feature image: http://guides.lib.jjay.cuny.edu/c.php?g=399417&p=2715391