Setiap kali bad mood, Ila selalu kepikiran dan akhirnya makan coklat, ice cream, dan lemon tea! Ketiga jenis makanan dan minuman tersebut konon membuat Ila merasa sedikit lega dan merasa tenang. “Better mood”, kata Ila.

Saya yakin, tidak hanya Ila yang merasa demikian, saya pun demikian. Dan jutaan manusia dibumi ini. HEHE. Saat merasa sedih, frustasi, kecewa, marah, bahkan senang, semua lari ke makanan. MAKANAN BRINGS US HAPPINESS, we said.

Tapi apa iya benar demikian?

Well well, memang benar, TAPI, Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wagner dkk (2014), ternyata comfort food, atau makanan yang kita konsumsi “untuk memperbaiki perasaan” TIDAK LEBIH MEMBUAT MOOD MENJADI BAIK DIBANDINGKAN DENGAN TIDAK MAKAN APAPUN.

What?

Yap, yang barusan kamu baca benar adanya. Jadi, saat kamu bête trus makan coklat atau keripik (yaaah kira-kira sepadan dengan 400 kalori atau berenang bolak balik selama satu jam) ternyata efeknya SAMA SAJA dengan ketika kamu tidak mengkonsumsi apapun (ZERO CALORI).

Secara alami, tubuh akan memberikan mekanisme alami untuk mengatasi bad mood, dan inilah yang terjadi pada ketiga kelompok eksperimen yang dilakukan oleh Wagner dkk (2014). Memang, pada kelompok yang dalam kondisi bad mood kemudian mengkonsumsi comfort foods dipilihnya beberapa saat kemudian melaporakan mood yang lebih baik. Namun, ternyata, tidak lebih tinggi dibanding kelompok yang mengkonsumsi makanan netral ataupun yang tidak mengkonsumsi apa-apa!!! Oh NOOO!! Jadi bukan karena MAKAN kemudian mood menjadi BAGUS, tapi memang tubuh kita cerdas tanpa kita sadari (gimana kalo disadari, ya? bisa dibahas selanjutnya nih)

SO?

Silakan disimpulkan sendiri, ya!

Sekilo coklat pun tidak akan cukup untuk menghapuskan lara itu, sayang!

So what are you hungry for?

Salam,

/anggita

sumber:

http://psycnet.apa.org/?&fa=main.doiLanding&doi=10.1037/hea0000068