Tema dark triad personality menjadi topik menarik akhir-akhir ini untuk dikaji. Kajian terhadap dark triad personality atau disebut dengan DT personality merupakan kajian terhadap sisi lain dari pembahasan personality selama ini, yaitu dari “sisi gelap” seseorang. Hal ini muncul karena setiap orang memiliki “sisi gelap” sama halnya dengan “sisi terang”. Selama ini pembahasan fokus pada pencarian “sisi terang” terutama dalam konteks organsiasi. Pada kenyataannya terdapat pemimpin-pemimpin yang berhasil membawa keberhasilan organisasi adalah individu-individu dengan “sisi gelap” yang dominan. Pertanyaannya adalah benarkah sisi gelap” itu yang membawa keberhasilan? Kalau jawabannya iya, maka pertanyaan berikutnya adalah bagaimana mengukurnya? Bagaimana konsekuensi pada organisasi dalam melakukan rekrutmen dan seleksi pegawai? Dan bagaimana “sisi gelap” kepribadian ini berkaitan dengan normal personality?

Tema DT personality ini menjadi topic bahasan pada pertemuan Coffee Time with Experts, tanggal 12 April 2018 yang diselenggarakan oleh Assessment Development Center Department, Recruitment & Assessment Center Division (RACD), PT Astra International, Tbk. Sebuah pertemuan rutin yang diadakan setiap 3 bulan sekali untuk membahas isu-isu terkini yang relevan dengan organisasi dan tempat kerja. Pembahasan akan saya mulai dari pernyataan Robert Hare dalam salah satu pidatonya yang berjudul “Preadotr Among Us” mengatakan bahwa “tidak semua psikopat berada di penjara – beberapa di antaranya berada di ruang dewan,”. Pernyataan ini mengindikasikan adanya “sesuatu” yang serius sekitar pemahaman DT personality dan implikasinya pada keberhasilan organisasi.

Tema ini menjadi relevan dibahas terkait dengan ciri-ciri individu yang memiliki “bad behavior” dan berhasil sampai ke posisi strategis di perusahaan, bahkan sampai ke level CEO. Ciri-ciri tersebut sekarang ini dikenal sebagai “Dark Triad personality” yang terdiri dari trait machiavellianism, narcissism, dan psychopathy. Ketiga trait tersebut apabila dimiliki oleh pimpinan perusahaan dapat memiliki dampak yang luas bagi bawahan maupun perusahaan tempatnya bekerja. Akan tetapi, tidak berarti semua trait Dark Triad memiliki hubungan negatif dengan aspek-aspek di tempat kerja. Narsisme dari seorang pemimpin, misalnya, dihubungkan dengan kesuksesan karir dari bawahannya. Narsisme CEO juga dihubungkan dengan inovasi dan kinerja perusahaan yang meningkat, selama CEO dapat menampilkan perilaku rendah hati dan mengidentifikasi dirinya dengan kuat terhadap perusahaan.

Kepribadian, menurut Kamus APA (2007) adalah the configuration of characteristics and behavior that comprises an individual’s unique adjustment to life, including major traits, interests, drives, values, self-concept, abilities, and emotional patterns. Personality is generally viewed as a complex, dynamic integration or totality, shaped by many forces, including heredity and constitutional tendencies, physical maturation, early training, identification with significant individual and group, culturally conditioned values and roles, and critical experiences and relationships. Dengan bahasa awam, kepribadian dapat dimaknai sebagai perbedaan karakteristik individual dalam pola berpikir, merasa, dan berperilaku. Atau ciri-ciri yang digunakan untuk menjelaskan diri sendiri atau menggambarkan orang lain. Dengan demikian, dalam kepribadian tidak terdapat benar atau salah, tetapi berada dalam suatu gradasi kecenderungan perilaku yang sering muncul, atau kalau diukur hasilnya berada di atas rata-rata populasi.

Pada umumnya, terdapat batas antara kepribadian normal dan tidak normal. Jika ini terjadi maka masuk kedalam ranah klinis, tetapi jika dalam batasan gradasi maka kategori normal dan tidak normal menjadi kurang tepat. Bagaimana dengan DT personality? Sebagian ahli membahasnya dari persepektif klinis dan subvarian klinisnya, sebagian lagi membahasnya sebagai perilaku yang disadari dan dikelola oleh individu yang bersangkutan. Annual Review of organizational psychology and organizational behavior (Jan, 2018) menyebutkan struktur DT personality yaitu memiliki tiga (3) traits utama yaitu machiavelinisme, narsisme, dan psikopati. Ciri-ciri individu dengan machiavelinisme adalah gambaran yang dikenakan pada individu dengan ciri-ciri manipulatif demi keuntungan diri sendiri, menghalalkan segala cara untuk mencapai sesuatu, dan secara moral lemah. Ciri-ciri individu dengan trait narsisme adalah gambaran yang dkenakan pada individu dengan kecenderungan pada cinta diri berlebihan, dan individu dengan trait psikopati adalah kecendrungan individu yang lemah empati.

Secara umum, dengan mudah dapat dipahami bahwa individu dengan dark triad personality ini akan mengalami kesulitan dalam kehidupan kerja dan sehari-hari. Tetapi perlu menjadi catatan adalah bedanya dengan ciri-ciri klinis adalah karakteristik dark triad personality ini terdistribusi dalam populasi. Misalnya skor tinggi tidak berarti bahwa individu tersebut memiliki masalah di temapt kerja atau di kehidupan sehari-hari. Studi yang dimuat di Harvard Business Review (2015), Premuzic menyebtukan bahwa meski implikasi antisosial dari dark triad personality ini terlihat, tetapi studi terbaru memperlihatkan berbagai manfaat yang terkait dengan karier. Studi di Jerman memperlihatkan bahwa narsisisme berasosiasi positif dengan gaji; Machiavellianisme dengan tingkat kepemimpinan dan kepuasan karir. Asosiasi dengan dark triad ini tetap signifikan setelah efek demografi, masa kerja, ukuran organisasi, dan jam kerja dikendalikan. Meskipun beberapa studi memperlihatkan sisi positif dari dark triad personality, tetapi tetap “sisi gelap” adalah sisi gelap dari individu yang pada akhirnya dapat merugikan. Sejumlah studi lain memperlihatkan terdapat asosiasi dengan bullying dan sejumlah perilaku kontraproduktif di tempat kerja. Misalnya pencurian, absensi, sabotase, dll, bahkan sampai pada korupsi, penggelapan, dan penipuan.

Persoalannya kemudian terkait dengan rekrutmen dan seleksi, bagaimanakah cara memilih calon karyawan atau calon manager atau untuk posisi yang lebih tinggi lagi dengan mempertimbangkan dark triad personality tersebut?

Pengukuran dark triad personality telah berkembang sejalan dengan kebutuhan tersebut. Salah satunya yang cukup populer adalah inventori Short Dark Triad (SD3) yang dikembangkan oleh Delroy Paulhus dan Daniel Jones. Meskipun memiliki properti psikometrik yang baik, ada sejumlah isu terkait penggunaan inventori dalam mengukur Dark Triad Personality tersebut. Individu dengan Dark Triad Personality memiliki kecenderungan manipulatif, sehingga dapat memanipulasi respon. Peer rating, pengukuran biopsychological, semantic analysis, maupun implicit attitude test dapat dijadikan alternatif metode pengukuran Dark Triad.