Semua pasti setuju bahwa waktu kita hidup sangat terbatas. Hidup pasti akan berakhir, namun kapan kepastiannya kita tidak pernah tahu. Oleh karena itu, kita pasti setuju bahwa artinya, hidup yang hanya sebentar dan penuh misteri ini harus dimanfaatkan dengan sebaik-sebaiknya.

Namun pernahkan kita berpikir dan melakukan evaluasi diri, tentang penggunaan waktu kita selama ini? Kita berada di periode waktu kehidupan kita yang manakah? Sudah bijakkah kita dalam menggunakan waktu yang berharga ini?

Silakan jawab pertanyaan dibawah ini. Tenang, ini adalah pertanyaan non-judgmental.

  1. Berapa banyak dari waktu anda yang dipakai untuk memikirkan masa lalu?
  2. Berapa banyak dari waktu anda yang dipakai untuk memikirkan saat ini dan kini?
  3. Berapa banyak dari waktu anda yang dipakai untuk memikirkan tentang masa depan?

Untuk mempermudah, silakan pikirkan jawaban atas pertanyaan berikut ini: seberapa sering anda memikirkan dan terbawa dengan ingatan tentang hal-hal yang telah terjadi? Seberapa sering anda terkoneksi, benar-benar berkonsentrasi dengan apapun yang sedang anda lakukan saat ini? Seberapa sering anda menghabiskan waktu membayangkan masa depan, dan menjadi khawatir tentang hal-hal yang mungkin akan menimpa anda?

“The Energy Model” mencoba menjelaskan posisi anda saat ini, dan menetukan energy anda banyak dihabiskan untuk bagian mana dari kehidupan ini. Apakah masa lalu (memory driven), masa depan (dream driven), atau masa kini (reality driven).

Kira-kira, model mana yang paling baik? Yang jelas, ada sebuah quote yang cukup baik untuk menjadi pembelajaran kita supaya dapat menjalani hidup dengan lebih berkualitas dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

“You can’t change the past. But you can ruin the present by worrying about the future.”

#serimengenaldiri #selfimprovementseries

(inspired by: Krogerus dan Tschäppeler. 2011. The Decision Book. Profile Books LTD: London. )
(Tulisan ini juga ditulis dalam web pribadi penulis www.katagita.com)