Hubungan Coping Stress dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa Yang Mengalami Stress

Ivan Twincardo (1601267440)

Bangku kuliah merupakan suatu kewajiban mahasiswa dalam melakukan aktivitas pembelajarannya sehari – hari serta sebagai wadah bereksporasi seluas –  luasnya. Dalam memenuhu persyaratan kelulusan dari setiap semester mahasiswa wajib mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen dan mengikuti ujian tengah semester dan ujian akhir semester bagi mahasiswa persyaratan tersebut bukan hal yang gampang.

Tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh kesah, banyak faktor – faktor terjadi yang menyebabkan mahasiswa tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu dan mendapatkan nilai dibawah rata –rata dalam ujian tengah semester dan ujian akhir semester sehingga pengulangan semester seiring hal tersebut, juga menghambat mahasiswa untuk pengambilan skripsi sebagai salah satu persayaratan untuk mencapai gelar strata satu.

Pada umumnya perencanaan perjalanan perkuliahan mahasiswa memiliki motivasi yang tinggi untuk lulus tepat waktu. Tanpa adanya motivasi indivdu tidak dapat menjalankan tujuan dari sesuatu hal apa yang ingin dicapai olehnya. Dalam motivasi belajar menurut Sadirman (2001, dalam Prayascitta, 2010) terdapat dua macam yaitu: motivasi instrisik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri kita sedangakan, motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar lingkungan. Motivasi juga tergolong dalam beberapa komponen menurut Pintrich & De Groot(1990, dalam Novianti, 2011) ada tiga komponen yaitu: komponen harapan, komponen nilai, dan komponen afektif.

Menurut Darsono (2000) ada beberapa faktor – faktor yang dapat mengoptimalkan motivasi belajar mahasiswa yaitu : cita – cita, kemampuan belajar, kondisi siswa, kondisi lingkungan, unsur – unsur dinamis dalam belajar, upaya guru dalam pembelajaran siswa.

Dikarenakan beberapa faktor tersebut tidak terpenuhi oleh mahasiswa, itu menjadi terbebani sehingga mengalami stress dan juga menyebabkan motivasi belajar mereka menjadi menurun. Banyak kejadian tersebut yang menyebabkan diantara mereka untuk tidak melanjuti kuliah mereka, tidak semangat untuk belajar, dan lain – lain.

Stress merupakan tekanan batin dimana individu tidak dapat menginginkan atau mencapai apa yang diinginkan. Pada umumnya orang beranggapan stress merupakan sebuah dampak negatif tetapi stress juga memiliki dampak positif tergantung dari perbedaan karakterisitk mahasiswa masing – masing yang akan menentukan respon mahasiswa terhadap sumber stress.

Beberapa cara untuk mengatasi stress, salah satunya dengan melakukan coping stress, Coping dalam pengertian psikologi adalah kemampuan individu untuk mengelola, menurut Lazarus (dalam Prayascitta, 2010) mengartikan coping stress sebagai kemampuan mengubah kognitif atau perilaku secara konstan agar tuntutan – tuntutan eksternal maupun internal khususnya yang diperkirakan membebani dan melampaui kemampuan individu dapat melemah.

Menurut Lazarus & Folkman(1976, dalam Rahmayanti, 2010) cara coping dapat dibedakan menjadi dua bagian besar berdasarkan dari tujuan individu yaitu: problem focused coping dan emotion focused coping. Problem focused coping merupakan strategi yang melibatkan individu dalam mengontrol masalah yang dihadapinya untuk mengurangi tuntutan dari situasi yang menyebabkan individu stress sedangkan, emotion focused coping merupakan strategi yang melibatkan pikiran dan tindakan individu ditujukan untuk mengatasi perasaan yang menekan akibat dari situasi stress (Rahmayanti, 2010).

Menurut Lenjeli (2012) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi coping stress yaitu kesehatan fisik, keterampilan memecahkan masalah, keyakinan atau pandangan positif, keterampilan sosial, dukungan sosial, dan materi dukungan.

Mahasiswa yang dapat menggunakan strategi coping stress secara baik dan optimal dapat membantu mereka untuk mengurangi stress mereka dengan demikian, juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa secara optimal. Hal tersebut dapat membantu mahasiswa untuk mengurangi stress dan serta dapat meningkatkan motivasi mereka dalam belajar.

Tujuan dari penulis adalah untuk mengetahui “Apakah terdapat hubungan antara coping stress dan motivasi belajar mahasiswa yang mengalami stress?”. Manfaat dari penelitian tersebut untuk membantu mahasiswa dalam mengurangi stress dan meningkatkan motivasi mereka supaya dapat lulus tepat waktu dan tidak terjadi hal – hal yang dialami mahasiswa seperti tidak melanjuti perkuliahan lagi dikampus.