Chika Andina

LATAR BELAKANG

Keberhasilan suatu unit usaha tergantung dari faktor kepemimpinan dan Efektivitas tim kerja pada karyawan, Seorang pemimpin diharapkan dapat berperan sebagai figure yang menggerakkan bawahannya dan penuh inisiatif serta kecerdasan dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan merupakan salah satu hal yang seharusnya dimiliki oleh setiap pemimpin organisasi, efektivitas seorang pemimpin ditentukan oleh kepiawannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya (dalam jurnal Marudut Marpaung )

Selaras dengan pendapat Faisal Afif Sebagaimana telah banyak diketahui umum bahwa suatu organisasi dapat selalu hidup dan berkembang karena adanya keterlibatan seorang pemimpin yang mampu menggerakkannya. Pemimpin adalah aktor yang memiliki peran besar dalam sebuah organisasi. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena adanya upaya kerjasama antara pekerja, tim kerja dan kepemimpinan yang terdapat pada organisasi. Dalam hal ini sebenarnya terdapat hubungan erat antara kinerja pekerja, tim kerja, dan pemimpin kerja yang terwadahi dalam kinerja organisasi. Dengan perkataan lain bila kinerja para pekerja, tim kerja dan pemimpinnya baik, maka kemungkinan besar kinerja organisasi akan lebih baik pula.

Saat ini sering dikeluhkan tentang lemahnya aspek moral atau integritas kepemimpinan yang sering dianggap sebagai penghambat terhadap kinerja, baik secara individual, tim kerja, atau organisasional. Keluhan tersebut muncul karena seringnya terjadi gap antara harapan dan realita. Atau gap antara apa yang diucapkan dan dicitrakan dengan kenyataan kondisi faktual sehari-hari. Memudarnya otentisitas para pemimpin seperti demikian mengakibatkan suatu kepemimpinan kehilangan efektivitasnya. Misalnya, tadinya masyarakat mendambakan figur pemimpin yang arif, lembut dan kebapaan (father figure). Namun ketika figur tersebut hadir ternyata tidak berhasil mengatasi berbagai persoalan dengan baik, maka pemimpin demikian dianggap tidak tegas. Namun ketika suatu saat muncul figur sebaliknya, katakanlah berani dan tegas, itupun belum menjamin bahwa kepemimpinannya akan berjalan efektif, karena sebagian besar orang adakalanya tidak mau menentukan kriteria yang terukur tentang model kepemimpinan yang diinginkannya, dan cukup menggunakan standar subyektif sesuai selera saja. Tentunya agar masyarakat tidak sering terkecoh, sudah saatnya memikirkan konsep kepemimpinan terhadap tim kerja dalam meraih prestasi menurut Faisal Afif (2012).

Peran kepemimpinan memiliki posisi strategis dalam suatu organisasi. Handoko (2001) menyatakan bahwa kenyataan para pemimpin dapat mempengaruhi kepuasan, kenyamanan, rasa aman, kepercayaan, dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Oleh karena itu kepemimpinan merupakan kunci dalam manajemen yang memainkan peran yang penting dan strategis dalam kelangsungan suatu usaha. Davis (1996) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan rasa bersemangat demi tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Berbagai gaya kepemimpinan terlahir 3 dari perkembangan teori kepemimpinan yang kesemuanya bermuara kepada peningkatan kinerja organisasi. Gaya kepemimpinan yang tepat dalam suatu organisasi akan mengantarkan organisasi itu dalam menuju kepada peningkatan kinerja.

Menurut Wahjosumidjo (1999) bahwa seorang pemimpin memiliki kecerdasan, pertanggung jawaban, sehat dan memiliki sifat-sifat antara lain dewasa, keluluasan dalam hubungan sosial, motivasi diri dan dorongan prestasi sikap hubungan kerja kemanusiaan. Sebaliknya dalam realitas sosial modern, juga dikenal pemimpin karismatik, terutama dalam lingkungan sosial dan politik.

Menurut Triyantoro Safaria (2003) pemimpin sebagai seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan dan pengaruh dalam satu kelompok. Dalam konsep kepemimpinan, maka unsur yang terpenting adalah adanya peranan, kunci, dominasi serta pengaruh. Kepemimpinan akan berarti jika ada keseimbangan, jika dia berada dalam kelompok dapat diterima dan diinternalisasikan atau dengan kata lain, kepemimpinan seseorang akan tampak jika ada kelompok orang yang digerakkannya, diarahkan untuk satu tujuan bersama dengan menerima legitimasi kehadiran pemimpin. Secara obyektif kepemimpinan seseorang akan tampak jika ada kemampuan intelijen, motivasi, percaya diri, dapat memberikan penilaian yang baik, dominasi, agresif, kelancaran berbicara dan cepat mengambil keputusan. Selain itu faktor bawaan, hati nurani dan karakteristik juga akan sangat mempengaruhi kepemimpinn sesorang yang semakin menambah bobot kualitas, potensi dan kapabilitas pemimpin.

Namun keberhasilan pencapaian tujuan organisasi dalam perusahaan juga tergantung kepada individu yang ada di dalam Tim kerja terutama pada pimpinannya. Tim kerja terdiri dari sekelompok orang dengan kemampuan, talenta, pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama untuk mencapai satu tujuan. Meskipun ada perbedaan diantara mereka, namun tujuan bersama merupakan penghubung yang menyatukan sebagai suatu Tim Kerja. Teamwork merupakan kegiatan kelompok kerjasama yang baik , Teamwork ini yang terdiri dari pimpinan. Teamwork bisa diartikan kerja tim atau kerjasama, teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Harus disadari bahwa tim kerja merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi yang paling populer di tim. (dalam jurnal Marudut Marpaung).

Efektivitas Tim Kerja ditentukan oleh beberapa faktor. Tim kerja yang efektif memiliki rasa percaya diri dalam diri mereka. Mereka yakin bisa berhasil. Efektivitas tim kerja dapat dinilai melalui produktvitas tim kerja, tingkat kepuasan atasan dan kinerja tim kerja.  Efektivitas tim kerja di dasarkan pada hasil output yang produktif dan kepuassan pribadi. Kepuasan menyangkut kemampuan tim kerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi anggotanya, sehingga mempertahankan keaggotaan dan komitmen. Output yang produktif menyangkut kualitas dan kuantitas output tugas seperti yang digariskan oleh tujuan tim kerja. Daft (2003). Huszczo (Stott dan Walker, 1995) mengemukan pendapat bahwa Tim Kerja merupakan lambungan gagasan dari satu orang ke orang lainnya dan mendatangkan solusi untuk permasalahan kritis, dan organisasi tersebut dimulai dengan mengambil strategi team untuk bekerja dengan kompetisi.

Kerjasama team adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang sama (Tenner dan Detero, 1992). Berdasarkan permasalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Gaya kepemimpinan Terhadap Tim Kerja pada karyawan dalam kemajuan perusahaan.

 

VARIABLE

Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk memberikan wawasan sehingga orang lain ingin mencapainya. Pemimpin yang baik memberikan pengalaman, keterampilan, dan sikap pribadinya untuk membangkitkan semangat dan tim kerja. Pemimpin yang efektif mampu memberikan pengarahan terhadap usaha semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Trisnawati (2005), kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Kepemimpinan adalah kemampuan dalam mengatur, memberi pengaruh serta memperoleh komitmen dari sebuah tim terhadap sasaran kerjanya. Selain itu pemimpin yang baik harus dapat menyelaraskan kebutuhan kelompok di mana untuk mengembangkan nilai-nilai dan sesuatu yang menarik perhatian organisasi. Setiap pemimpin mempunyai gaya yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Definisi gaya kepemimpinan menurut Thoha (2007) adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut berusaha mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Sedangkan menurut Winardi (2000), gaya kepemimpinan adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami suksesnya kepemimpinan, dalam hubungannya di mana pusat perhatian ditujukan pada yang dilakukan oleh pemimpin. Beberapa teori mengenai kepemimpinan menurut Winardi (2000) adalah sebagai berikut:

  1. Teori otokratis

Kepemimpinan menurut teori ini didasarkan atas perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbiter dalam hubungan pimpinan dengan pihak bawahan.

  1. Teori psikologis

Pendekatan ini kepada kepemimpinan menyatakan bahwa fungsi seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik.

  1. Teori sosiologis

Pihak lain menganggap bahwa kepemimpinan terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisatoris antara pengikut.

  1. Teori suportif

Pihak pemimpin beranggapan bahwa para pengikutnya ingin berusaha sebaik-baiknya dan dapat memimpin dengan sebaik-baiknya melalui tindakan membantu mereka.

  1. Teori .Laissez Faire.

Pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan dalam hal menentukan aktivitas mereka.

  1. Teori perilaku pribadi

Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas pribadi ataupun pola-pola kelakuan para pemimpin. Pemimpin tidak berkelakuan sama ataupun melakukan tindakan identik dalam situasi yang dihadapinya.

  1. Teori sifat

Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin antara lain:

  1. Intelegensi
  2. Inistif
  3. Energi atau rangsangan
  4. Kedewasaan emosional
  5. Persuasif
  6. Skill comunicative
  7. Kepercayaan kepada diri sendiri
  8. Perspektif
  9. Kreativitas dan partisipasi sosial.
  10. Teori situasi

Pada teori ini dianggap bahwa kepemimpinan terdiri dari tiga macam elemen yakni: pemimpin, pengikut, situasi. Situasi dianggap elemen yang paling penting karena memiliki banyak variabel.

Tipe gaya kepemimpinan Menurut Hopwood (1976), ada beberapa tipe kepemimpinan yang dapat dijadikan indikator yang dapat mengukur gaya manajemen, yaitu:

  1. Gaya partisipatif, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan pimpinan selalu berada di tengah-tengah para bawahan sehingga ia terlibat dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi.
  2. Gaya pengasuh, yaitu gaya kepemimpinan yang bersifat kebapakan. Pemimpin dengan gaya seperti ini bertindak sebagai seorang bapak yang selalu melindungi bawahannya dalam batas-batas yang wajar.
  3. Gaya otoriter, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan kekuasaan ditangan satu orang.
  4. Gaya birokrasi, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan peraturan organisasi sebagai orientasi dalam pelaksanaan tugas.
  5. Gaya yang berorientasi pada tugas, yaitu gaya kepemimpinan yang memandang bahwa pelaksanaan tugas adalah yang paling utama dalam suatu organisasi. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan seperti ini akan berupaya untuk bekerja sesuai target dan tepat waktu, meskipun dalam kondisi yang sulit.

 

Efektivitas Tim Kerja

Keefektivitasan tim adalah bagaimana tim mempengaruhi organisasi, anggota tim per individu, dan keberlangsungan tim. Dapat disimpulkan bahwa keefektivitasan tim adalah perluasan diaman tim memperoleh tujuannya, memperoleh kebutuhan dan tujuan anggotanya, dan dapat mempertahankan tim lebih lama (McShane & Von Glonov, 2008) Menurut Robbins (2004), Efektivitas tim meliputi pengukuran obyektif dari produktifitas tim, penilaian kerja tim oleh manajer, dan sekumpulan pengkuran kepuasan anggota tim.

Salah satu teori yang banyak di pakai dalam hubungannnya dengan efektivitas tim kerja adalah Model Input- Process- Outpou, yang menjelaskan bahwa input memiliki pengaruh langsung pada output tim dan memeiliki hubungan yang tidak langsung dengan output tim melalui proses tim (Hackman, 1987). Banyak dari penelitian yang telah dilakukan mengenai aspek –aspek yang mempengaruhi efektivitas tim kerja, hanya memfokuskan pada aspek input performance/ output dan kurang memperhatikan aspek input-process. Dalam hubungannya dengan efekktivitas tim kerja, input dalam suatu tim juga mempengaruhi kinerja tim tersebut. Pada model Input- Process-Output, input dapat dikategorikan menjadi tiga bagian (Hackman,1987); yaitu faktor individual (atribut anggota tim), faktor kelompok (struktur dan ukuran ) dan faktor lingkungan.

Proses intragrup adalah salah satu bagian dari model input-process- output dari keefektivitasan tim. Ada banyak variabel yang dapat merefleksikan (menggambarkan) proses intragroup, dimana Hackman (1987) mendefinisikannya sebagai “interaksi yang terjadi diantara anggota tim” .

Variabel – variabel dalam proses intagrup yang dapat mempengaruhi Efektivitas Tim Kerja :

  1. Team viability adalah kemampuan anggota tim untuk melanjutkan bekerjasama, dimana semangat kooperatif membuat tim mengembangkan kemampuan berjangka panjang untuk melanjutkan bekerja bersama (Hackman,1990 dalam Afolabi, Olukayode A, & Eighie, Benjamin Osayawe, 2005)
  2. Pembagian beban kerja adalah kemampuan anggota tim untuk melakukan pembagian kerja secara adil (Johnson and Johnson, 1995, Scarnati, 2001 dalam Afolabi et al, 2005)
  3. Fleksibilitas anggota, yaitu kemampuan adaptasi anggota tim
  4. Komunikasi tim adalah pembagian informasi antara anggota tim untuk mencapai pemahaman bersama. Pertemuan terjadwal yang dilakukan antara anggota tim produksi untuk mendiskusikan kemajuan tim, dan memastikan anggota berkomunikasi dan kebergantungan dalam bekerja untuk mencapai tujuan (Landy and Conte, 2004 dalam Afolbi et al, 2005)
  5. Kohesivitas tim, yaitu derajat dimana keinginan setiap anggota tim untuk tetap berada didalam tim, dan komitmen atau ketertarikan pada tujuan tim (Forsyth,1990 dalam Afolabi et,al,2005)

 

Hubungan antara Variable

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin memiliki hubungan dengan efektivitas dalam tim kerja pada karyawan atau bawahan organisasi, sehingga pemimpin diharapkan tetap menerapkan gaya kepemimpinan yang demokratis secara konsisten dan menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan bawahan. Memberi kebebasan bawahan untuk memberikan ide – ide mereka dan bebas berpendapat untuk tujuan organisasi yang terarah dan tercapai dengan berbagai pandangan dari pemimpin, sehingga dapat terbentuk efektivitas dalam bekerja pada satu tim kerja.

Hypothesis

Ho : Tidak ada pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Tim Kerja pada karyawan Perusahaan PT. BBB

H 1 : Ada pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Efektivitas Tim Kerja pada karyawan Perusahaan PT. BBB